Tuhan....
Ku ingin tertidur barang sekejap
Terlelap dalam mimpi mimpi yang (mungkin) indah
Jiwaku letih, tubuhku renta dan menua
Meski ku tak ingin rapuh, tapi kerapuhan itu kini kian menggerogotiku, dari dalam dan dari luar diriku, bahkan dari segala yang aku tahu....
Tuhan...
Ku ingin tertidur barang sekejap
Tolong beri aku waktu sejenak untuk terlelap, agar aku bisa mencampakan kelelahan dari bayang bayang masa lalu yang sepertinya ingin mengajak ku kembali....
"""" Gubuk Perenungan """"
Catatan:
Mengenang kembali sebuah tragedi kehidupan yang pernah terjadi di suatu masa yang telah lalu...
Aku adalah nisbi, setitik pasir di lautan luas sang waktu, atau setetes embun yang beku di gelap malam yang gulita. Aku adalah pemimpi, yang terlelap dalam ilusi semu yang naif, yang mengurungku dalam pertanyaan-pertanyaan menipu yang dramatis dan lugu. Aku adalah petualang yang menempuh perjalanan panjang tanpa henti, yang sepi dan tersendiri. Sesungguhnya aku bukanlah aku, melainkan sang pencari yang tabah, yang sabar dan terlelap dalam rindu. (Gubuk Perenungan, 05 Februari 2000)