Translate

Rabu, 17 Juni 2009

Catatan Harian Sang Pertapa

Episode-V

" SENJA PERTAMA "

Hari ke 1 bersamamu.
Aku membisu, menyepakati beku yang merasuki senja hari.
Cericit serindit yang pulang kesarang mengiringi irama semilir angin memecah sunyi, memenjara pikiranku pada seraut wajah cantik yang kini ada dihadapanku, itu kamu, yang menjadi tamu dipondokku.

Malam kian mendekat, mentari menaburkan rona merah jingga menyambut awal kehadiranmu.
Disini sangat sepi, pasti akan menjadi dua bulan yang teramat panjang dan membosankan, aku takkan tahan keluhmu sombong ( ciri khas mahasiswa kota ketika PKL atau KUKERTA kedaerah kami ).

Tentang kesombonganmu, aku tak bisa apa-apa. yang kutahu, aku hidup dalam damai. Kecuali ada seseorang yang mencoba mengusik atau merendahkan cara hidup dan cara pandangku terhadap kehidupan.
Senja kian buram, kegelapan menyapa hutan perdu yang tumbuh diluar sana.

Aku tahu, kamu pasti merasa aneh tentangku yang memilih menyendiri dihutan ini, dengan meninggalkan semua yang kumiliki.
Tapi, aku merasa damai disini, ditempat ini aku bebas merenungi diri, menyusuri lika-liku masa lalu untuk memilah hikmah serta mensyukuri anugrahNya.

Akh!...
Kuharap orkestra jangkrik hutan dapat meninabobokan, mengantar tidur disetiap malammu selama disini.

( Gubuk Perenungan )