Tercetak buram di birunya langit
Jauh pun dekat tak pernah sampai
Sayang...
Berjejak penat langkah terasing di paruh jalan
Binar binar cahaya sukma sayup mendayu
Luruh asa, gugur tak berkembang
Sayang...
Langkah tertahan di tengah padang
Tiada tanya
Tiada jawab
Bingung berbalut di ambang sekarat
Dua, tiga, pun empat berdetak
Berpangkal tak berujung langkah selalu terkurung
Sayang...
Kaki selalu tersandung
Tiada siang pun tiada malam
Badan terkungkung langkah terhalang
Sayang...
Larut melarut darah bergulung
Menyambut senyum nan terulas tanggung...
Mata sayu bergumpal keluh
Pandangi tembok yang kian lusuh
Angan melayang jauh melambung
Sayang....
Tangan memegang tali tak bersambung
Tubuh lunglai tersaput kusam
Tulang ringkih daya menghilang
Sayang...
Regang meregang amarah tersimpan
Tertulis nasib si burung daraTercetak buram di birunya langit
Jauh pun dekat tak pernah sampai
Sayang...
Berjejak penat langkaj terasing di paruh jalan....
- ***Lembaga Permasyarakatan Bungo***
" Alhamdulillah....
Keadilan itu akhirnya datang juga.
;Ku tulis puisi ini pada minggu terakhir bulan mey, yaitu pada hari aku di bebaskan dari tahanan karena tiadanya bukti keterlibatanku"
Kunjungi juga: