Kepada suatu tempat dimana jiwa pernah tersiksa
Jawablah demi waktu yang telah pergi, katakanlah tentang sesuatu yang tidak aku ketahui
Tentang rahasia takdir atau makna yang tersembunyi, yang mana anugrahnya pernah membuatku terluka....
Kepada suatu masa dimana hati pernah menangis
Jawablah demi detik yang tersisa, katakanlah tentang hakikatnya, tentang sejatinya keadilan itu
Sebab; jika tidak, maka sia sialah semuanya
Dan hidup ini pun bukan lagi apa apa atau untuk sesuatu....
( Gubuk Perenungan )
Catatan:
Alhamdullilah, aku kini sudah bebas...
Aku di bebaskan setelah empat bulan mendekam dalam tahanan polisi karena di fitnah atas sebuah kejahatan yang tidak pernah ku lakukan.
Kunjungi juga:
Aku adalah nisbi, setitik pasir di lautan luas sang waktu, atau setetes embun yang beku di gelap malam yang gulita. Aku adalah pemimpi, yang terlelap dalam ilusi semu yang naif, yang mengurungku dalam pertanyaan-pertanyaan menipu yang dramatis dan lugu. Aku adalah petualang yang menempuh perjalanan panjang tanpa henti, yang sepi dan tersendiri. Sesungguhnya aku bukanlah aku, melainkan sang pencari yang tabah, yang sabar dan terlelap dalam rindu. (Gubuk Perenungan, 05 Februari 2000)