Di antara sejuta kemilau pelangi
Zahir atau hakikat tak setitik pun membungkus ingatan
Terkadang..., di balik senyum tersimpan dua atau tiga sindiran
Aku terpedaya
Kapan atau dimana benih benih asmara di tebar...?
Dan untuk siapa cintamu tergerai...?
Langit tlah mengunci jawaban dari sebuah skenario utuh di kaki kaki perkasa sang waktu
Cinta ini....
Agung ataukah menggantung...?
***Gubuk Perenungan***
Aku adalah nisbi, setitik pasir di lautan luas sang waktu, atau setetes embun yang beku di gelap malam yang gulita. Aku adalah pemimpi, yang terlelap dalam ilusi semu yang naif, yang mengurungku dalam pertanyaan-pertanyaan menipu yang dramatis dan lugu. Aku adalah petualang yang menempuh perjalanan panjang tanpa henti, yang sepi dan tersendiri. Sesungguhnya aku bukanlah aku, melainkan sang pencari yang tabah, yang sabar dan terlelap dalam rindu. (Gubuk Perenungan, 05 Februari 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar