Translate

Jumat, 28 November 2014

Kembali Ke Tiada

Waktu aku bangkit,
melihat dan menatap hari yang dingin
Aku tak tahu...
Apakah hari ini akan menjadi milikku?
Atau seperti biasa, berlalu begitu saja...

Akan kemanakah aku hari ini...?
Dan, hari yang kosong memantapkan kecemasanku
Ibarat kereta kereta pedati yang bingung, hanyut dalam keterasingan yang riuh rendah
Kemudian alpa dan tak kemana mana...

Ah...
Hidup ini membosankan
Setiap hari di paksa menelan aturan dan hukum hukum yang dibuat untuk menghukum diri sendiri...

Hidup ini hampa
Dan aku tergeletak tak berdaya
Memandang gejolak yang seperti musik musik orkestra, dengan menyanyikan lagu lagu cinta yang gagal, yang alpa dan lalai...

Barangkali benar
Bahwa aku harus kembali ke tiada
Menikmati angan angan, meski pun sepi, tapi setidak tidaknya dalam tiada aku bisa menjadi diri sendiri...

Waktu aku bangkit
Ada dari sebuah ketiadaan yang hakiki
Maka, aku adalah kebimbangan yang belajar untuk mengatakan "ya atau tidak"
Dan kemudian mencoba menangkap maknanya
Makna yang terkandung di balik detik yang menapak...

Dalam ada aku merasa hampa
Dalam hampa aku tak merasakan apa apa
Barangkali benar; bahwa aku harus kembali ke tiada
Lenyap...
Kembali tiada dalam ketiadaan yang hakiki...

Muara Bungo

07 Juni 1996 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar