Translate

Rabu, 26 November 2014

Sebatas Mimpi


Sebait kata dalam diam
Membentuk senandung senandung darah jiwa, mengucurkan perih dalam seribu abstrak asa
Sepi malam...
Di ujung lidah menyapu rasa asin dan pahit
Kehidupan membakar nadi atau detak masa, mengantar cita pada ruang hampa
Kemudian diam...

Karena hidup adalah mimpi mimpi
Yang mengguyur abad dalam semu yang dramatis
Maka pandanglah ia dari lepas cakrawala
Tatap dan resapi senandungnya yang lirih Yang mengalun bagai ombak laut menghempas pantai...

Dari langit jauh, kesunyian mengalun pelan
Sukma meregang, nasib tak mengubah apa pun 
 Tidak juga kehidupan, kecuali secuil kenangan
Dan itu pun tak lebih dari mimpi yang akan melahirkan mimpi mimpi berikutnya...
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar’Ra’d: 11)

Gubuk Perenungan, 09 Desember 1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar